27-Januari-2012
Awal dari segala awal cerminan untuk satu, dua bahkan
sepuluh tahun kedepan. Di mulai dari sebuah pagi dengan iringan gerimis segar
membuka hari ini, di tambah dengan bumbu-bumbu senyuman yang meyakinkan aku
bahwa hari ini adalah hari yang begitu apik, apik untuk segala aktifitasku.
Sesampainya di sekolah memang harapan itu benar terwujud,
sekitar pukul 08.00 pelajaran sosiologi berlangsung, mendadak aku, Wiwit,
Yusra, Regina, dan Nuur diperintahkan untuk segera maju dan mempresentasikan bab
4. Kami belum siap dan tak ada persiapan sama sekali, satu-satunya alat bantu
yang tersedia hanya buku paket, pulpen, dan sebuah buku tulis. Dengan sigap
kami membacakan apa-apa saja yang telah tercantum di buku. Bukan hanya itu,
sesi tanya jawab pun di mulai, dari pertanyaan kelompok hingga pertanyaan
pribadi, semua kami jawab dengan spontan tanpa mengurangi kualitas jawaban.
Meriah, yapp semua menyukai presentasi kami pagi itu.
Bell pun berdering pelan, tanda cukup sampai di sini kami
belajar sosiologi. Istirahat pun dimulai, sebagian besar melaksanakan solat
dhuha dan sebagian lainnya jajan di kantin. Aku??? Aku tetap fokus pada laptop
ku. Satu, setengah........ satu setengah jam pelajaran baca tulis al-quran
tanpa guru. Lami putuskan untuk membuat sebuah games kejujuran, hasilnya dapat
di lukiskan dengan sebuah kalimat “memang tak ada satupun makhluk di dunia ini
yang sempurna”, sebaik-baiknya orang pun masih begitu kurang untuk orang yang
lainnya, dengan itu lah kita harus melakukan toleransi, dalam seribu perbedaan
masih ada satu persamaan, dengan kekurangan itu kita menjadi yang lebih, semoga
dengan adanya games tersebut kita bisa sama-sama paham dan saling melengkapi
kekurangan satu dengan yang lainnya.
Lanjut kepada pelajaran terakhir, PPKN. Iya, sebuah
pelajaran yang tidak dapat lepas dari aturan, hukum, dan UNDANG-UNDANG DASAR 1945.
Dan さようなら.
Tak lama selang bel berbunyi, pengumuman pun hadir. Seperti
biasa pengumuman yang menerangkan tentang demo di daerah cikarang. Karena
seperti biasa pula rumah ku di daerah cibitung maka bahagialah aku.
Jurnal, setelah bell tanda pulang sekolah itu aku masih
memiliki dua aktifitas lain yaitu mengikuti ekskul jurnalistik, di sana hanya
menerangkan tentang lomba mading 3D di majalah teen. Selanjutnya ku susul dengan
mengikuti ekskul kedua ku yaitu rismaci, selain mengaji bersama, kami juga
membahas tentang pelaksanaan manasik haji yang akan datang.
Namun eh namun, kata yang ku ucap “bahwa hari ini adalah
hari yang begitu apik, apik untuk segala aktifitasku” sirna sudah. Setelah
segala aktifitasku berakhir aku memutuskan untuk pulang bersama kak Tiara, dan
Asyifa. Sesampainya di depan sentra grosir cikarang kendaraan telah memadati jalan
tersebut, tidak ada satupun kendaraan yang lewat. Alhasil kami bertiga pun memutuskan
untuk berjalan kaki terus, terus dan terus. Sesampainya di depan PT. Fajar
Paper, hujan turun. Untung rumah teman ku tepat berada di samping pabrik
tersebut, kami pun berteduh di sana untuk beberapa menit. Selanjutnya kami
berjalan dan berjalan lagi sembari mengambil gambar kemacetan di sana akhirnya
sampailah juga aku di rumah yang berjarak kurang lebih 7 km dari sentra grosir
cikarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar