Selamat datang di Blog saya

Labels

Minggu, 21 April 2013

moment dan waktu


Hai pengunjung setia blogger, pada kesempatan kali ini aku mau berceloteh tentang moment dan waktu, bukan tentang fisika ya tapi tentang masa lalu. Kalian sadar gak sih kalau waktu itu berlalu cepat sekali. Sama halnya seperti kita bernafas. Dalam satu kali respirasi saja kita dapat melakukan beberapa kegiatan, sama halnya seperti hidup. Baru kemarin adik aku dirawat di klinik dekat rumah karena DBD, dan karena itulah aku mulai mengingat sebagian dari masa lalu aku, seperti jalan yang sering aku lewati dulu dengan banyak perubahan saat ini, rasanya seperti aku baru terlahir kembali dan baru saja melewati jalan itu, sementara jalan itu bukan hanya membuat satu kenangan bagiku, tapi begitu banyak, dijalan itu aku mengenal orang-orang yang pernah ada dalam hidup aku, jalan yang disetiap harinya aku lewati untuk menuntut ilmu, belajar mengaji, berangkat les, beli pulsa, main, dan masih banyak lagi, dan jalan itulah yang membuatku hadir pada hari ini.
Aku memang benci sejarah, sangat benci. Tapi aku tidak pernah melupakan sejarah hidupku sekecil apapun itu, aku masih ingat ketika usiaku tiga tahun, ketika pertama kali aku menyaksikan seorang ibu yang sedang mengandung, ketika aku melewatinya beberapa kali untuk hanya sekedar tertawa dan terheran mengapa perutnya bisa sebesar itu. Aku juga masih ingat hari pertama aku masuk taman kanak-kanak, ketika beberapa guru menyuruh kami lekas menghabiskan makanan kami dan dengan polosnya aku masukkan satu lembar roti tawar bekalku utuh kedalam mulutku dan beberapa gigit roti tawar yang lainnya, serentak mereka menertawakanku, heran dan lucu. Aku masih ingat semua, tidak hanya masa dimana aku bahagia, bahkan masa masa menyakitkan pun masih ku ingat jelas, tanpa meninggalkan dendam, seperti saat aku memecahkan tempat pinsil teman SD ku, dilabrak seorang wali murid karena mencubit anaknya saat upacara, ketika aku dijadikan taruhan oleh kakak kelasku dan mereka tidak berhasil, ketika seseorang memberiku surat yang berisi 19 point yang begitu menyakitkan, bahkan suratnya pun masih aku simpan. Ketika terjadi salah paham dan semua mencemooh aku.
Bukan, tetapi bukan itu yang paling menyakitkan, dari semua apa yang pernah aku alami, hal yang paling menyakitkan buatku adalah ketika aku harus melepas orang orang yang sangat aku cintai, ketika aku kehilangan apa yang aku anggap itu milikku, seperti ketika teman SD ku yang ibu bapaknya bercerai dan ia tinggal bersama neneknya dikampung, terakhir kali aku menemuinya ketika aku pulang ke kampungku, aku gak pernah tahu bahwa itu pertemuan terakhirku dengannya, sebuah pelukan yang hangat sekejap hilang dan sirna, bagaimana kabarnya sekarang?, bodohnya aku sempat berfikir ia akan dinikahkan oleh neneknya karena keterbatasan biaya, sekarang dia bagaikan ditelan bumi, jangankan wujudnya, kabarnyapun sudah tak pernah mampir ke kupingku, semoga ia baik baik saja. Aku juga ingat ketika aku memiliki sahabat dan ia beserta keluarganya pindah ke bekasi kota, tidak jauh memang untuk diukur dari jarak antara rumahku dan rumahnya, tapi hubungan kita, semenjak kelas 3 smp ia sudah tidak pernah berkunjung kesini lagi, kabarnya yang aku tahu saat ini ia menjadi seorang model, sangat terbalik dengan sosoknya dulu yang tak pernah lepas dari jilbabnya. Satu lagi yang menyakitkan, ketika sahabat yang paling dekat denganku dikeluarkan dari sekolah karena satu hal, satu hal yang tak dapat aku percaya, aku masih ingat jelas ucapannya dulu, kata terakhir sebelum ia beranjak dari sekolah ku “Ai, apapun yang terjadi nanti, *** minta Ai jangan marah ya sama ***, jangan pernah lupain ***, Ai masih mau kan jadi sahabat ***”, seketika ia menangis, akupun, kami berpelukan, pelukan yang sangat hangat sebelum akhirnya kenyataan hadir, kenyataan yang tak aku inginkan kehadirannya, itu adalah perpisahan yang paling menyakitkan, dan terakhir saat aku berpisah dengan Alfa, seorang laki-laki yang sangat aku sukai, seseorang yang sekelebat hadir memperindah hidupku, sebelum akhirnya waktu memisahkan kami, akupun tidak pernah menyangka akan sejauh ini kami akan terpisah, tapi apa daya?, “kita tidak pernah tahu kapan kita dipertemukan dengan seseorang dan kapan kita akan berpisah dengannya. Hanya waktu yang dapat menjawab segala yang terjadi, dan itulah yang disebut ‘takdir allah’, allah menciptakan semua yang hidup dibumi dengan berpasang pasangan seperti halnya pertemuan dan perpisahan, takdir itu yang pasti hadir diantara semua manusia karena setiap apa yang datang pasti akan pergi suatu saat nanti”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar