Beberapa hari yang lalu, malam hari tepat pada tanggal 11-november-2011
aku mendapatkan sebuah pesan dari dua orang teman SMP ku yang berisikan :
Tepat satu tahun yang lalukita saling berbagi cerita dan ilmu di bumi parahyangan Bandung dalam acara study tour. Setengah tahun kemudian inilah yang kita nanti-nantikan. Sebuah kenangan yang tak pernah terlupakan di benak kita masing-masing, empat hari yang sangat dikenang, Jogja telah menyihir rasa khawatir kita dalam Ujian Nasional dengan segala hal yang menurut kita menarik dan berharga.
Canda tawa yang menghiasi segala
kegiatan yang kita lakukan di kota kenangan tersebut, mungkin tak akan bisa
terulang kembali, hanya suara dan tawa yang masih teringat di benak diri
masing-masing. Perjuangan kita dimas SMP kini akan menjadi bagian dari buku
album yangkita miliki.
Jlebb,
sejenak aku mengenang masa-masa tersebut, seketika pula wajahnya hadir merusak
senyumku, menjadikan situasi ini semakin berada dalam kesedihan, sedih karena
waktu terus menguburmu dalam, hingga tak kuasa aku menggalinya, demi membuat
ragamu utuh hadir saat ini.
Mungkin,
pada satu tahun yang lalu aku sedang berada dekat dengannya, lebih dekat dari
wajah dan hatiku, duduk bersama dia yang mungkin sekedar bayangan saja tidak
dapat melukiskan keindahannya seperti apa yang aku rasakan dalam kondisi yang
lebih real.
Bagiku
bandung tidak hanya sekedar indah, bandung yang mengubah warna hati ini menjadi
begitu merah, membuat satu hari itu semakin semerbak, seperti musim semi di
jepang.
Sedikit
bercerita tentang kota kembang itu, tak hanya dia yang membuat hariku
berkembang, tetapi mereka pula, yappp kelima teman-temanku yang menghadirkan
secangkir tawa, dan saat ini menghadiahkan ku setoples kerinduan.
Malam
itu di perjalanan yang singkat dan panjang hadir sebuah bulan sabit kuning,
bersamanya kehangatan muncul, berbincang tentang hal sederhana yang menjadi
begitu berharga, sebagaimana berharganya kau untukku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar