Selamat datang di Blog saya

Labels

Minggu, 26 Agustus 2012

kunang-kunang dan matahari



Malam membisikan pilu, meniupkan ambisi dan membangkitkan rindu.
Hampir setiap hari aku memikirkan jalan ini, terlalu sarat untuk dibicarakan, hanya waktu dari beberapa daun yang gugur atau seberapa jauh burung-burung itu terbang yang dapat ku hitung. Ternyata rindu ini sudah berjalan cukup lama, hampir tiga bulan lamanya. Tapi apa yang dapat ku lakukan untuk menggapai cintaku, sedang aku hanya kunang-kunang dan kamu mentari, kita begitu jauh.
Aku hanya dapat membelakangimu, menikmatimu dari balik bulan. Aku mencintaimu, namun apa yang semestinya aku cintai?, ilusi?.
Di satu pagi aku mencoba menembus suatu bayang, aku terbang mengejarmu, tanpa sinar aku bisa, karena sinarmu itu saja cukup untuk menumbuhkan semangat di raga ini. Aku terus terbang mencoba untuk menggapai bayangmu, menyatukan sinarku dan sinarmu, tapi apa?, dilangit aku hanya bertemu awan, tanpa sambutan, tanpa senyuman, mentari kau dimana?.
Malam kian larut, ku lihat ia menelan utuh dirimu di pangkal samudera. Lagi-lagi aku hanya dapat menikmati sinarmu dibalik rembulan.
Apa yang salah dari cinta ini?, mengapa begitu sulit untukku menggapai citaku, mengapa setiap kali aku berusaha menembus awan aku hanya melihat kesia-siaan, kau hilang, lalu aku?, seketika dipukul mundur oleh derasnya hujan. Mengapa kau menginginkan aku jatuh?, mengapa?, apa cinta ini salah?, mentari, sungguh aku butuh jawaban darimu.
Disuatu malam aku tersadar, aku dan kamu hidup dalam ruang dan dimensi yang berbeda. Aku hidup untuk malam dan akan kembali pada malam. Sementara kau mentari, hidupmu untuk siang dan akan kembali pada siang, biasmu hidup dibalik rembulan, sinarmu menembus malam. Tapi sekali lagi itu bukan kamu, kau hanya serpihan ilusi dibalik bulan, dan aku hanya mencintai sepenggal dari ilusi yang kau buat. Sinarku dan sinarmu dibatasi oleh dinding waktu, entah sampai saat yang tak kunjung datang.
Jadi cinta ini hanya harapan dan angan, bukan cita-cita atau sesuatu perwujudan yang akan terwujud, ya tak akan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar