Semua
berhenti ketika aku menjajaki masa ini, kesulitan demi kesulitan hadir bagai
semut-semut kecil yang tak pernah dibutuhkan. Aku?, siapa?, hanya seorang
remaja putri yang belum mengerti penuh apa itu remaja. Yappp fikiranku masih
terlalu kekanak-kanakan untuk itu. Sepuluh billingual tujuh, telah sembilan
bulan aku menetap disana, mencoba membaurkan satu sifat dengan tiga puluh dua
sifat yang lainnya,tapi apa? Hanya 30% yang aku akui berhasil, sisanya?jelas
sudah tahu bagaimana.
Kadang kala disaat aku sendiri dalam perjalanan pulang
yang memerlukan lima puluh menit waktu ku aku berfikir, 5W+1H.
(what) apa yang aku cari di
tempat ini?
(when) kapan orang lain
bisa mengenal aku dengan jelas?
(who) dengan siapa aku bisa
melimpahkan kepenatan ini, apa cukup dengan diam?
(why) kenapa aku begini?,
menjadi seorang biasa yang ekstra biasa, aku bisa apa?
(where) dimana seharusnya
aku berada?, apa bukan ini tempat yang aku cari?
(how) dan bagaimana aku
seharusnya?
Begitu
banyak orang yang aku kagumi, mulai dari fisiknya, cara berfikirnya, cara
berpakaiannya, kepribadiannya dan masih banyak lagi. Tapi aku gak pernah
menemukan sekecil apapun kelebihan dari diri aku sendiri, aku hanya bisa
mengagumi gak bisa untuk jadi bagian dari mereka. Aku terus mencari apa yang
sebetulnya aku cari karena memang aku gak tahu apa yang sebetulnya aku
inginkan, semua ini seperti lorong panjang dengan seribu pintu, aku gak tahu
mau memilih jalan yang mana, semua pintu sama, dan yang aku butuhkan hanya
satu, yang paling baik diantara semua pintu yang ada.