Tadi pagi saat gue memutar lagu barat, tiba-tiba teman gue
nyeletuk “tumben sah nyetel lagu barat, biasanya Ebiet G Ade”. Dan satu saat
lagi sepulang dari mesjid salah satu teman gue bilang “sah, gue heran sama lo,
kenapa lo bisa suka sama lagu-lagu Ebiet?, di jaman yang seperti ini gitu, lo
masih suka sama lagu-lagu begituan?”. Hemmm, gue diem.
Sebetulnya apa yang salah dari cara pandang gue?, lagu Ebiet
bukan lagu yang mengandung arti kata buruk atau mengandung nada-nada yang
merusak telinga atau mengandung unsur-unsur lain yang dapat mengundang bala
bagi si pendengar, apa salah mengagumi satu karya yang memang menurut gue
bagus. Well ini tahun 2012, tapi apa lagu-lagu dari penyanyi- penyanyi dulu
seperti Ebiet, Chrisye, etc gak boleh di putar di jaman ini?. apa yang salah?
Beberapa minggu yang lalu digelar sebuah konser yang
bertajuk ‘kidung abadi’, yapp bagi yang belum tau itu apa, konser tersebut
merupakan sebuah acara memoriam mengenang alm. Chrisye dan semua karyanya,
konser besar itu gak hanya dihadiri oleh orang-orang tua saja, bahkan Gita
Gutawa pun turut serta dalam memeriahkan konser tersebut. Gita Gutawa penyanyi
yang berumur 40 atau 50 tahun keatas, dia gadis remaja yang seharusnya menurut
cara pandang kalian tidak akan menikmati konser lawas seperti ini, tapi???, dia
gak hanya memeriahkan konser tersebut dia juga menciptakan satu lagu yang
berjudul ‘kidung abadi’ untuk mengenang sosok Chrisye tersebut. Dan yang perlu
kalian ketahui, penyanyi lagu kidung abadi tersebut adalah alm. Chrisye itu
sendiri!, unbelieveble banget kan??, itu semua berkat kecanggihan teknologi
masa kini.
sekali lagi, bukan tentang enak atau tidak, lama atau baru dan bukan tentang siapa yang menyanyikan sebuah lagu. tapi ini tentang bagaimana ia bisa mendengar, belajar, dan berfikir bagaimana lagu tersebut dapat menjadi sebuah pelajaran dan teman perjalanan bagi kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar