Hmmm, bicara tentang pemimpin sebetulnya apa sih pemimpin
itu?.
Pada saat kita bicara tentang pemimpin dan kepemimpinan
sebaiknya kita lihat dulu anggota tubuh kita, karena untuk menjadi seorang
pemimpin yang ideal itu seorang pemimpin harus memiliki anggota tubuh yang
ideal pula. Tunggu!, maksutnya bukan tubuh yang tinggi, kekar, kuat atau yang
lain ya. Maksut dari pada anggota tubuh yang ideal itu hanya sebuah
perumpamaan, karena pada dasarnya seorang pemimpin itu merupakan sebuah kepala
bagi seluruh anggota tubuhnya, jadi apa bila kepala dapat mengatur segala respon
dari anggota dengan sangat baik maka anggota tubuh pun akan melaksanakan
perintah dari kepala dengan sangat baik pula. Tapi, tidak semua kepala yang
baik memiliki anggota tubuh yang baik pula, contohnya seseorang yang mengalami
kelumpuhan, ia memiliki kepala yang cukup baik, bahkan beberapa diantaranya
mungkin memiliki kemampuan yang tinggi, tetapi meskipun kepala tersebut dalam
keadaan yang sangat baik seorang yang lumpuh tersebut tetap saja tidak dapat
menjalankan seluruh perintah dari sang kepala karena tubuh seseorang yang
lumpuh (tau sendiri kan gimana lumpuh itu?) sama sekali tidak dapat menggerakan
anggota tubuhnya dan merespon perinta-perintah yang di berikan sang kepala.
Disini tujuan gue bukan untuk belajar atau menulis sebuah
artikel tentang biologi, tau sendiri kan judulnya apa?,yapp mari kita
lanjutkan.
Kadang kala seseorang seringkali berpendapat seperti
‘pemimpin yang baik itu menurut gue yang?’
1.
Cerdas.
2.
Berwibawa.
3.
Sabar.
4.
Memiliki sifat demokrasi
tinggi.
5.
Yang jelas laki-laki lah
ya.
6.
Dapat berlaku adil
7.
Aktif
8.
DLL
Tapi, apa iya seorang pemimpin yang
seperti di atas itu dijamin mampu membuat satu organisasi atau sebuah
perkumpulan dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah?. Hmm, untuk melihat
jawabannya mari kita baca kembali dari awal.
Udah bacanya?. oke, kenapa gue suruh kalian untuk membaca
ulang dari atas? Coba perhatikan kalimat “Tapi, tidak semua kepala yang baik
memiliki anggota tubuh yang baik pula” nah, kalimat tersebut adalah kunci dari
pertanyaan di atas.
Sebagai contoh pemerintahan di negara kita sendiri deh,
lihat bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Kurang apa dia?, cerdas pasti, berwibawa
iya, tapi lihat negara kita, hmm pasti jawabannya ‘gini-gini aja’ atau ‘semakin
buruk’ (?). Nah, bapak SBY gak salah kan? Beliau sudah menjalankan tugasnya
sebaik mungkin sebagai kepala negara, tapi kita lihat anggota tubuhnya seperti
DPR, KPK, DPD, mentri negara, dan lain-lainnya. Jadi siapa yang kurang beres?.
Jadi pemimpin yang ideal itu harus seperti apa?.
Seorang pemimpin dikatakan berhasil kepemimpinannya
apabila seluruh anggotanya merasakan suatu kemakmuran tersendiri atau
terlaksananya target-target kegiatan yang di inginkan anggota dengan sukses,
nah untuk mencapai sukses itu sendiri gak bisa dong seorang pemimpin
melaksanakan semuanya hanya dengan dirinya sendiri?.
Pada saat itulah seorang pemimpin membutuhkan relasi atau
teman untuk membantunya melaksanakan target tersebut. Relasi yang dibutuhkan
itu tidak cukup untuk sekedar satu atau dua orang, seperti yang dikatakan kak
Ibeth waktu gue mengikuti PCPO(peserta calon pengurus osis) dalam suatu
organisasi dibutuhkan kurang lebih 30% pemikir dan 70% untuk pekerja, loh
kenapa gitu kak?, iya karena satu orang
pemikir dapat membawahi kurang lebih tiga orang pekerja so, talk less do
more, jadi kalo pemikirnya aja lima pekerjanya juga mesti lebih dari 5X3=15.
Terus apa hubungannya sama pemimpin?. Kembali lagi kepada
seorang pemimpin merupakan kepala bagi para anggotanya dan tau sendiri kan
gimana kepala?, kita berfikir dari kepala, dan yang bekerja anggota badan, jadi
gak bisa kan kalo kepala digunakan sebagai pekerja atau melakukan dua tugas
sekaligus untuk menjadi pemikir dan pekerja?, intinya mah sebagai kepala yang
baik itu ya kepala harus bisa membawahi anggotanya dengan baik.
Jadi untuk mencapai hasil maksimal dalam sebuah misi yang
telah terlaksana, bukan kehebatan seorang pemimpin yang hanya dapat
dibanggakan, karena di balik suksesnya seorang pemimpin ada anggota yang
sebetulnya jauh lebih sukses dari pemimpinnya, nah suksesnya anggota tersebut
berkat adanya kerjasama yang baik antara kepala, anggota, serta para pendukung
lainnya (kalo di dalam organisasi sekolah seperti kepala sekolah atau pihak
terkait lainnya).
Oke buat yang terakhir, untuk menjadi seorang pemimpin
kita gak di tuntut loh buat jadi sosok yang hebat, kita cukup jadi diri kita
sendiri dan ditambah dapat menguasai semua karakter anggota kita, dengan kita
menguasai apa tujuan, kemauan, sifat dan cara kerja anggota kita, kita bisa lebih
memahami mereka dan dapat lebih terarah ke depannya nanti. Tapi bukan berarti
setiap orang bisa jadi pemimpin, untuk membawahi lebih dari 20 orang yang
karakternya berbeda itu sulit loh, meskipun setiap anggotanya cerdas kalo
pemimpinnya gak tepat gimana nantinya?.Satu lagi, pemimpin yang hebat itu
adalah pemimpin yang bisa membuat anggotanya termotivasi untuk bekerjasama demi
terlaksananya tujuan organisasi tersebut, meskipun pemimpin yang selalu menjadi
kambing hitam apabila ada salah satu anggota yang salah, pemimpin juga kan yang
mendapatkan pujian atas lancaranya suatu acara. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar