Dalam setiap perjalanan kehidupan kita seringkali di
hadapkan dengan dua pilihan dalam suatu kondisi dimana kita harus memilih satu
diantara dua plihan yang sebetulnya sangat tidak kita inginkan. Sayang, pilihan
diberikan bukan untuk merealitaskan apa yang menjadi harapan kita, tetapi
pilihan ini diberikan untuk memperbaiki keadaan yang sudah terlanjur kita rusak
sendiri. Yap, sebagai kebutuhan bukan keinginan.
Sebagai contoh : apabila kamu dihadapkan dengan dua pilihan
“dihapuskan seluruh aspek tentang seseorang yang dulunya sangat berarti buatmu”
atau “kamu masih mengingat semua, dan seringkali dipertemukan dengannya, tetapi
kamu akan terus hidup tanpa ketenangan sedikitpun”.
Jalan mana yang akan kamu ambil??. Jika kamu memilih jalan
pertama tentu saja allah akan beri kamu kemudahan, meskipun menurut 90 dari 91
orang yang menilai kamu tidak tepat dalam mengambil langkah tersebut, allah
akan memberikan jalan yang sangat tepat, ya mungkin nanti setelah diformatnya
memory tentang dia di hidupmu, allah akan memasukan data baru yang jauh lebih
canggih dan lebih baik dari data-data lama di hidupmu. Dengan catatan kamu
harus ikhlas 100% dalam melepas semua memory mu itu.
Jika kamu memilih data yang kedua, tentu allah tidak akan
memberi jalan lagi untukmu, mengapa?. Ya bagaimana tidak, allah telah memberimu
jalan yang mudah dan baik, tapi kamu memilih jalanmu sendiri yang justru akan
membuatmu jauh lebih sulit. Bayangkan saja apabila lima atau sepuluh tahun yang
akan datang kamu masih dalam keadaan yang seperti ini, kamu gak akan
mendapatkan apa-apa, ya hanya penyesalan, gak mau kan menyesal??. Kamu akan
terus melihat dia dengan wanita lain dan kamu akan selalu berangan ‘andai saja
itu aku’, bukankah itu menyakitkan untukmu??. Hei wake up, ini bukan tentang
sebuah drama atau serial film yang dipenghujung ceritanya akan bahagia. Saat
kamu berfikir untuk memilih jalan ini, ingat lirik lagu Jar Of Hearts nya
Chirstina Perri ‘Cause all thats waiting is regret’. Ya, penggalan kata ini
memang betul, sebagian besar orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk menunggu itu akan menyesal, karena dengan waktu menunggunya itu ia dapat
melewati 1000 kebaikan yang sebetulnya ia dapatkan pada saat itu.
Okey, mudah-mudahan dengan apa yang tertulis diatas dapat
gue realitaskan di kehidupan gue yang sesungguhnya, gak hanya gue tulis, tapi
gue laksanakan!!! Gue bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar